Monday, March 16, 2009

Kaligua High Land

Mengikuti perjalanan muhibah sambil rekreasi ok juga terutama karena gratis :) Kali ini perjalanan menuju dua daerah unik: Kaligua dan Nusa Kambangan.

Kaligua berada di kabupaten Brebes, sekitar tujuh jam perjalanan darat dari Jogja. Ketinggian 1750m diatas permukaan laut. Merupakan daerah lereng Gunung Slamet di Jawa Tengah. Berhawa cukup dingin, puncak kebun ini mencapai 2050m, ideal for high land tea, for teakwalk & for mind refreshment. Suhu berkisar dari 10-20 derajat celcius jadi bisa dibayangkan bagaimana rasanya air, mandi & tidur mesti diperhitungkan dengan baik kalau nggak mau "kedingingan" :-)

Meski hanya sehari cukuplah untuk merasakan bagaimana kehidupan disana. Di remote area ini ternyata ada beberapa blok perumahan penduduk atau karyawan kebun. Jalan masuknya naik sepanjang tujuh belas km relatif sepi karena melewati hutan lindung milik perhutani, jadi tak mungkin ada banyak kegiatan pada jalur ini.

Ini memang tempat ideal sebagai remote area, mungkin di beberapa lokasi saja bisa digunakan untuk hunian dan kegiatan perkonomian. Penduduk sekitar relatif jarang turun gunung mengingat jarak dan jalan yang tidak mudah. Sebelum mencapai Kaligua, nampak pula sebuah perusahaan perkebunan Zeta Agro. Selain itu terlewati Telaga Ranjeng yang indah dan alami, ceritanya ada ribuan ikan lele disana, masih dalam kawasan hutan lindung.

Hutan Kaligua mulanya dibuka untuk kebun teh karena udara dingin cocok untuk tanaman teh. Kemudian didirikan pabrik teh untuk memproses langsung hasil perkebunan menjadi teh hitam. Konon ceritanya lokasi kebun ini ditemukan oleh warga Belanda bernama Van De Jong pada masa kolonial tahun 1889. Peralatan turbin dibawa dengan rombongan pekerja yang berjalan kaki naik sepanjang 17 km. Sebagai penghargaan makam Van De Jong masih terawat sampai saat ini di lokasi kebun Kaligua.

Saat ini Kaligua berada dibawah pengelolaan perusahaan perkebunan Nusantara-9 yang berpusat di Semarang. Karena potensi keindahan, kesejukan dan kealamiahan membuat lokasi ini cocok sebagai tempat relaksasi.

Puncak Sakub yang tertinggi di kebun ini (2050m), bisa ditempuh sekitar satu jam dengan jalan kaki dari Kaligua, sayangnya belum punya banyak kesempatan, jadi hanya sempat mengunjungi Goa Jepang dan Tuk Bening.

Goa Jepang lumayan panjang, plafonnya rendah sehingga akupun harus membungkuk, mungkin orang Jepang jaman dahulu pendek? :-P Goa ini berliku-liku gelap dan tersembunyi dibawah kebun teh. Kelebihannya adalah adanya ventilasi sehingga persediaan oksigen cukup banyak.

Di Tuk Bening, sempat minum air yang mengalir jatuh langsung dari mata air pegunungan: air mineral segar yang pas dinginnya.

Sinyal GSM blank karena jauh dari BTS dan banyak halangan pegunungan. Tapi sebenarnya dengan penambahan satu BTS di puncak akan cukup membantu dan potensial membawa banyak costumer baru, mengingat beberapa lokasi penduduk berada disana. Ini masukan buat operator :p

Biasanya lokasi-lokasi alamiah seperti ini, bila sudah banyak penunjung maka keindahan dan kelestariannya terganggu, seperti banyaknya sampah, rusaknya mata air, polusi air dan udara yang meningkat. Tetapi karena masih dalam daerah tertutup dan tidak bisa sembarang orang masuk, justru cukup membantu menjaga kealamiahan tempat ini.

Semoga pengelolaan yang baik tidak sekedar baik secara ekonomis tetapi juga secara ekologis sehingga keaslian, keasrian dan kelestarian alam bisa dipertahankan sepanjang masa. Beruntunglah kita yang masih bisa merasakan kondisi alamiah bumi ini, sebaliknya kita akan merugi karena tidak bisa merasakan alam asli di bumi ini bila kelestariannya tidak terjaga.

Sebagai pelengkap yang belum terlupakan adalah tampilnya Indah, Diana & Yopie meski dari daerah yang jauh dari moderniasasi, tetapi mereka berhasil sebagai musisi entertainer yang memukau & optimal. Ojo dumeh wong Bumiayu... :-)
mrc05.blogspot.com/2005/09/kaligua-high-land.html

No comments:

Post a Comment